Aneh, Pria ini malah jadi jenius setelah dipukulin preman.
BAGI
banyak orang, diperlukan pendidikan yang tinggi untuk mendapat titel
jenius. Namun bagi Jason Padgett, kecerdasan tingkat tinggi
diperolehnya hanya dalam waktu satu malam. Bagaimana caranya?
Lelaki asal Tacoma, Washington, Amerika Serikat ini tak punya gelar sarjana, setelah dikeluarkan dari kampus karena nilainya yang bobrok.
Dengan titel mahasiswa drop out, Padgett menghabiskan waktunya hanya dengan berpesta dan berfoya-foya.
Hingga pada suatu malam, hidup Padgett berubah selamanya.
Setelah berpesta di sebuah klub karaoke di Tacoma, sekelompok preman menyerang Padgett, memukul dan menendang kepalanya berkali-kali.
“Saya melihat kilatan cahaya, lalu tidak sadarkan diri. Setelah sadar, saya sedang berlutut di tanah dan saya pikir, saya akan mati,” ungkapnya seperti dikutip Oddity Central, Selasa (1/5).
Dua hari setelah insiden ini, Padgett merasakan sesuatu yang berbeda. Lelaki yang kini berusia 41 tahun itu mendadak mampu menggambar diagram yang merepresentasikan rumus-rumus matematika dalam berbagai bentuk. Padahal sebelumnya Padgett tidak bisa menggambar sama sekali.
“Saya melihat semua hal seperti diagram theorema Pythagoras. Setiap benda dengan lekukan, spiral, bahkan pohon, semua terlihat seperti diagram matematika,” ujarnya.
Gambar dengan pola geometris matematika yang dibuat Padgett disebut fractal. Gambar fractal buatan Padgett terlihat sangat detil, bahkan tergolong rumit untuk dibuat secara manual.
Kemampuan Padgett yang datang secara instan membuat Padgett sempat dikirim ke Finlandia untuk menjalani serangkaian tes oleh Berit Brogaard, ahli syaraf dan professor filsafat dari Center for Neurodynamics di University of Missouri – St. Louis.
Hasil scan menunjukkan Padgett mengalami kerusakan otak, sehingga beberapa bagian otak yang lazimnya tidak dapat diakses menjadi terekspos. Kondisi inilah yang membuat Padgett memiliki kecerdasan setara manusia super.
Dengan kecerdasannya ini, Padgett meninggalkan profesi lamanya sebagai pegawai toko furnitur dan beralih menjadi guru matematika.
No comments:
Post a Comment