Berkat kreatifitas dan skill yang tinggi, seorang seniman di lamongan
mampu mengubah limbah pohon pisang menjadi lukisan yang menakjubkan.
selain memiliki nilai artisitik yang tinggi, lukisan tiga dimensi dari
limbah pohon pisang ini juga memiliki nilai jual tinggi.
tidak
ada yang menyangka, jika serat pohon pisang yang sudah tertimbun dalam
tanah selama bertahun-tahun ini, bisa menjadi bahan lukisan yang
memiliki nilai seni tinggi.
jemy, seniman yang lahir 35
tahun silam ini, mampu mengekspresikan kreatifitasnya melalui limbah
pohon pisang ini. untuk menghasilkan lukisan yang maksimal, jemy telah
menghabiskan 12 tahun untuk bereksperimen.
limbah pohon
pisang yang ia dapat dari pinggiran kali ini pertama ia jemur sampai
kering. setelah itu sebagian dihaluskan hingga berbentuk serbuk dan
sebagian lain ia potong kecil-kecil dengan gunting.
agar
menmpel pada papan yang sudah dibingkai, serbuk pohon pisang ia campur
dengan lem kayu. setelah serbuk dan lem membaur, iapun mulai membuat
bentuk yang diinginkan.
untuk menmghasilkan warna yang
maksimal, bentuk yang sudah jadi lantas diberi sentuhan akhir dengan
menggunakan sendok. untuk memunculkan warnanya, bentuk yang sudah jadi
lantas dibakar menggunakan lilin atau korek api.
menurut
jemy, serat pisang yang sudah tertimbung bertahun-tahun memiliki
keistimewaan. semakin lama, serat pisang akan semakin berwarna keemasan
sehingga lukisan akan semakin indah dan terkesan klasik karena warna
sephia akan semakin muncul.
serat pohon pisang yang sudah
tertimbun tanah ini tidak akan lapuk atau berjamur, sehingga dipastikan
lukisan akan bertahan dalam tempo yang lama.
untuk
menyelesaikan satu lukisan, jemy membutuhkan waktu sekitar lima bulan.
karena proses yang lama dan butuh ketelitian inilah, jemy lantas mematok
harga yang cukup mahal pada setiap karyanya. satu lukisan bisa mencapai
harga 20 hingga 30 juta rupiah.
Berkat kreatifitas dan skill yang tinggi, seorang seniman di lamongan
mampu mengubah limbah pohon pisang menjadi lukisan yang menakjubkan.
selain memiliki nilai artisitik yang tinggi, lukisan tiga dimensi dari
limbah pohon pisang ini juga memiliki nilai jual tinggi.
tidak
ada yang menyangka, jika serat pohon pisang yang sudah tertimbun dalam
tanah selama bertahun-tahun ini, bisa menjadi bahan lukisan yang
memiliki nilai seni tinggi.
jemy, seniman yang lahir 35
tahun silam ini, mampu mengekspresikan kreatifitasnya melalui limbah
pohon pisang ini. untuk menghasilkan lukisan yang maksimal, jemy telah
menghabiskan 12 tahun untuk bereksperimen.
limbah pohon
pisang yang ia dapat dari pinggiran kali ini pertama ia jemur sampai
kering. setelah itu sebagian dihaluskan hingga berbentuk serbuk dan
sebagian lain ia potong kecil-kecil dengan gunting.
agar
menmpel pada papan yang sudah dibingkai, serbuk pohon pisang ia campur
dengan lem kayu. setelah serbuk dan lem membaur, iapun mulai membuat
bentuk yang diinginkan.
untuk menmghasilkan warna yang
maksimal, bentuk yang sudah jadi lantas diberi sentuhan akhir dengan
menggunakan sendok. untuk memunculkan warnanya, bentuk yang sudah jadi
lantas dibakar menggunakan lilin atau korek api.
menurut
jemy, serat pisang yang sudah tertimbung bertahun-tahun memiliki
keistimewaan. semakin lama, serat pisang akan semakin berwarna keemasan
sehingga lukisan akan semakin indah dan terkesan klasik karena warna
sephia akan semakin muncul.
serat pohon pisang yang sudah
tertimbun tanah ini tidak akan lapuk atau berjamur, sehingga dipastikan
lukisan akan bertahan dalam tempo yang lama.
untuk
menyelesaikan satu lukisan, jemy membutuhkan waktu sekitar lima bulan.
karena proses yang lama dan butuh ketelitian inilah, jemy lantas mematok
harga yang cukup mahal pada setiap karyanya. satu lukisan bisa mencapai
harga 20 hingga 30 juta rupiah.
No comments:
Post a Comment