Salah satu perjuangan terberat yang harus dihadapi oleh pemilik usaha ialah menemukan jenis usaha apakah yang mereka harus mulai. Terdapat lima cara yang Anda harus selalu ingat saat mempertimbangkan ide bisnis yang berbeda-beda.
Jadi apakah ide bisnis yang sempurna itu? Tiap entrepreneur memiliki konsep mereka sendiri tentang apa itu sebuah usaha yang tanpa cela. Sementara Google ialah sebuah usaha yang hebat bagi para pendiri perusahaan tersebut--Google mungkin bukan usaha yang tepat bagi mereka yang tidak terlalu mengerti dan familiar dengan teknologi atau yang tidak ingin mengelola organisasi sebesar itu.
Maka dari itu, setiap usaha yang sempurna didefinisikan oleh pemilik usaha. Selalu ingatlah itu, mari kita mulai dengan lima konsep menemukann ide usaha sempurna:
Mengerti pelanggan Anda
Terasa aneh untuk memulai dengan pertanyaan "Bagaimana Anda tahu pelanggan Anda sebelum Anda memiliki gagasan yang nyata?". Jawabannya sederhana--pelanggan Anda berperan penting dalam bisnis, sehingga tanpa pelanggan, tidak akan ada bisnis. Jika Anda memiliki gagasan bisnis, jangan coba untuk mengembangkannya seputar apa yang ANDA pikir pelanggan potensial akan sukai atau butuhkan, tetapi temukan apa yang pelanggan Anda sebenarnya hendaki. Terlalu sering pemilik usaha mendapatkan gagasan dalam benak mereka dan langsung terjun tanpa pikir panjang. Namun, mereka segera mengetahui bahwa pasar target mereka tidak menghendaki apa yang ditawarkan. Menghabiskan waktu dan uang untuk proyek hanya untuk menyaksikannya melemah dan runtuh bukanlah sebuah ide bisnis yang sempurna.
Di samping itu, katakanlah Anda belum memiliki sebuah ide--turun ke pasar dan memahami pelanggan (mereka yang akhirnya akan menjadi pelanggan Anda) bisa membimbing Anda menuju ide yang sempurna. Mengetahui apa yang pelanggan potensial butuhkan dan membangun produk untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut akan membuat para pelanggan melakukan apa saja untuk mendatangi Anda--hal itulah ide bisnis yang sempurna.
Gairah
Gairah di dalam pengertian ini bukan berarti menjadi fanatik terhadap produk atau layanan Anda. Namun, hal ini berarti memiliki minat pada apa yang Anda lakukan. Anda lebih sering menghabiskan waktu selama 15-18 jam sehari bekerja mengurusi bisnis Anda pada saat permulaan--biasanya untuk 12 hingga 18 bulan pertama (lebih terasa seperti 2 tahun dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini). Anda harus terus menerus berpikir tentang cara-cara untuk meningkatkan dan menumbuhkan bisnis Anda serta keluar untuk mempublikasikannya di mana pun, dan kepada siapa pun. Jika Anda akhirnya memulai sebuah usaha yang Anda tidak minati, sesuatu yang tidak membuat Anda bersemangat di pagi hari, maka akan sangat sulit untuk mencurahkan waktu dan energi anda untuk berhasil, sehingga itu tidak bisa dianggap sebagai ide bisnis yang sempurna.
Pahami persaingan
Tiap bisnis punya persaingan--baik langsung atau tidak langsung. Pikirkan mengenai gedung bioskop. Mereka memiliki persaingan langsung dengan toko-toko persewaan video atau televisi rumah. Mereka juga mempunyai persaingan tak langsung dari kegiatan lain yang pelanggan lakukan untuk menghabiskan pendapatan sekali pakai mereka seperti bowling, paint ball, golf, dsb. Hal apapun yang orang lakukan di waktu senggang mereka.
Lebih lanjut lagi, beberapa pesaing tampak kejam. Artinya bahwa jika Anda mempromosikan dan menawarkan sebuah produk yang sama dengan produk mereka tetapi dengan harga yang lebih rendah, para pesaing ini hanya akan menurunkan harga mereka untuk menyamai atau mengalahkan Anda. Jika bisnis mereka sudah mapan- mereka bisa saja menjual dengan harga yang lebih rendah dari Anda, yang akibatnya bisa saja membuat Anda terdepak dari persaingan.
Bila Anda tidak mengetahui persaingan--apa yang mereka mau lakukan untuk mengeluarkan anda dari persaingan--Anda mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu dalam perang harga lalu menumbuhkan bisnis anda--bukan sebuah ide bisnis yang sempurna.
Arus kas
Banyak entrepreneur memasuki dunia bisnis dengan ide-ide yang hebat tetapi memiliki pemahaman yang kurang memadai tentang modal yang dibutuhkan untuk dapat melejitkan usahanya. Kebanyakan akan membuat bentuk asli produk atau layanan dan memahami apa yang dibutuhkan untuk membuat produk atau memberikan layanan tetapi mereka tidak paham mengenai modal yang dibutuhkan usahanya untuk mengatur sisa organisasinya--termasuk pemasarannya (sangat mahal tetapi sangat penting), karyawan (lebih dari sekadar gaji atau upah), asuransi atau persediaan dan semua pengeluaran kecil yang berakumulasi dengan cepat seperti telepon, internet, layanan komputer, dsb. Mengetahui semua arus kas Anda akan membantu memastikan bahwa semua biaya (variabel maupun tetap) dapat ditutup dengan bisnis--ide bisnis yang sempurna. Saya telah melihat terlalu banyak perusahaan dengan produk yang hebat tetapi gagal karena mereka tidak dapat menutup pengeluaran sederhana seperti sewa atau peralatan.
Ketahui diri Anda
Ketahui kelebihan dan kelemahan Anda. Ketahui bahwa Anda siap, mau, dan mampu untuk melakukan apa yang diperlukan dalam membuat usaha Anda berhasil. Saya hingga kini sudah bekerja dengan banyak pemilik usaha di masa lalu yang berpikir bahwa satu-satunya hal yang mereka perlu lakukan ialah memasang papan nama mereka dan selesai sudah. Oleh karena itu, saat berhubungan dengan pengelolaan bisnis sehari-hari, mereka tidak bersedia untuk menginvestasikan waktu, energi, atau uang yang diperlukan untuk keberhasilan. Maka dari itu, ketahui seberapa kerasnya Anda mau bekerja.
Selain itu, ketahui pula situasi keuangan pribadi Anda dan apa yang bisnis Anda hasilkan untuk menopang gaya hidup Anda. Jika Anda pikir bisnis Anda akan menghasilkan uang yang banyak dari hari pertama, maka Anda salah. Dan jika Anda ingin bisnis Anda menghasilkan banyak uang, itu bukan bisnis yang tepat untuk Anda. Singkirkan hal-hal yang mengganggu konsentrasi dari luar seperti situasi keuangan pribadi Anda--lakukanlah secara berurutan--Anda akan dapat untuk memusatkan perhatian hanya pada konsepsi dan pertumbuhannya. Pada akhirnya, akan memberikan anda keamanan keuangan yang Anda idamkan--itu akan menjadi ide bisnis yang sempurna.
Apapun tingkatan keinginan Anda terhadap bisnis Anda--sebuah gaya hidup ibu-ibu dan operasi pop atau sebuah konglomerat multinasional--apabila Anda mengembangkan sebuah ide bisnis dengan lima konsep ini dalam benak Anda--ide Anda akan menjadi ide bisnis yang sempurna bagi Anda.
Proses menyimpan bahan
makanan yang tepat akan menjamin keamanan dan rasa yang lezat bahan
tersebut untuk dikonsumsi. Karenanya, jika Anda ingin agar stok bahan
makanan Anda tetap awet dan segar, pelajari dahulu cara menyimpan bahan
makanan yang baik.
Awet atau tidaknya bahan makanan juga dipengaruhi oleh cara kita
menyimpannya. Jika kita menyimpannya dengan benar, maka kemungkinan
besar bahan makanan tersebut akan awet dan bisa bertahan lama. Apakah
kamu sudah tahu cara menyimpan bahan makanan yang benar itu?
Jika kamu belum mengetahui caranya, berikut ada cara menyimpan bahan
makanan yang benar. Langsung saja simak baik-baik cara berikut ini:
1. Siapkan bungkus baru untuk menyimpan.
Simpan ulang bahan makanan kering seperti beras, kacang, dan makanan
kering lainnya. Masukkan bahan makanan tersebut dalam wadah plastik atau
metal setelah Anda membuka pembukusnya.
2. Tulis keterangan pada setiap wadah.
Beri label nama semua bahan makanan yang Anda simpan di dalam wadah
plastik atau metal. Jangan lupa berikan tanggal kapan pertama kali Anda
membukanya dan tanggal kadaluwarsa yang tercetak dalam wadah kemasan.
3. Tutup rapat bungkus penutup.
Jika Anda tidak dapat menyimpan beberapa bahan makanan ke dalam wadah
plastik atau metal (misalnya produk susu bubuk atau cereal), Anda harus
memastikan bahwa Anda menutup kertas/plastik pembungkus dengan rapat.
Gunakan perekat atau karet untuk menjaga agar makanan tidak banyak
bersentuhan langsung dengan udara dan mencegah hewan kecil masuk ke
dalamnya.
4. Simpan di lemari.
Jika disimpan di lemari sebaiknya, susun produk dengan sistem ‘beli
pertama, keluar pertama.’ Maksudnya, letakkan produk yang Anda beli
paling awal di bagian depan, sehingga memudahkan Anda saat mengambilnya
dan menjaga agar produk tersebut tidak kadaluwarsa sebelum digunakan.
5. Menyimpan kentang dan bawang merah (bahan makanan dari tanah)
Simpan kentang dan bawang merah pada daerah yang gelap. Jika tidak ada
tempat dengan kriteria tersebut, Anda bisa memasukkan bawang merah ke
dalam kantong jala dan menggantungnya. Untuk kentang, Anda bisa
menutupnya dengan karung goni sehingga terhindar dari cahaya dan
mencegah tunas-tunas tumbuh pada kentang.
6. Cek kebersihan tempat penyimpanan.
Jangan lupa untuk membersihkan lemari atau bagian dapur tempat Anda
menyimpan berbagai bahan makanan. Cek kardus-kardus bahan makanan,
apakah ada bekas gigitan tikus atau tidak. Cek tanggal kadaluwarsa dan
kelayakan makanan. Jika Anda menemukan susu bubuk menggumpal atau
perubahan warna, segera bersihkan dan buang agar tidak mencemari bahan
makanan lain.
Bagaimana, mudah bukan? ;)
Read more at: http://ciricara.com/2012/03/05/ciricara-cara-menyimpan-bahan-makanan-agar-tetap-awet/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2012/03/05/ciricara-cara-menyimpan-bahan-makanan-agar-tetap-awet/
Copyright © CiriCara.com
Proses menyimpan bahan
makanan yang tepat akan menjamin keamanan dan rasa yang lezat bahan
tersebut untuk dikonsumsi. Karenanya, jika Anda ingin agar stok bahan
makanan Anda tetap awet dan segar, pelajari dahulu cara menyimpan bahan
makanan yang baik.
Awet atau tidaknya bahan makanan juga dipengaruhi oleh cara kita
menyimpannya. Jika kita menyimpannya dengan benar, maka kemungkinan
besar bahan makanan tersebut akan awet dan bisa bertahan lama. Apakah
kamu sudah tahu cara menyimpan bahan makanan yang benar itu?
Jika kamu belum mengetahui caranya, berikut ada cara menyimpan bahan
makanan yang benar. Langsung saja simak baik-baik cara berikut ini:
1. Siapkan bungkus baru untuk menyimpan.
Simpan ulang bahan makanan kering seperti beras, kacang, dan makanan
kering lainnya. Masukkan bahan makanan tersebut dalam wadah plastik atau
metal setelah Anda membuka pembukusnya.
2. Tulis keterangan pada setiap wadah.
Beri label nama semua bahan makanan yang Anda simpan di dalam wadah
plastik atau metal. Jangan lupa berikan tanggal kapan pertama kali Anda
membukanya dan tanggal kadaluwarsa yang tercetak dalam wadah kemasan.
3. Tutup rapat bungkus penutup.
Jika Anda tidak dapat menyimpan beberapa bahan makanan ke dalam wadah
plastik atau metal (misalnya produk susu bubuk atau cereal), Anda harus
memastikan bahwa Anda menutup kertas/plastik pembungkus dengan rapat.
Gunakan perekat atau karet untuk menjaga agar makanan tidak banyak
bersentuhan langsung dengan udara dan mencegah hewan kecil masuk ke
dalamnya.
4. Simpan di lemari.
Jika disimpan di lemari sebaiknya, susun produk dengan sistem ‘beli
pertama, keluar pertama.’ Maksudnya, letakkan produk yang Anda beli
paling awal di bagian depan, sehingga memudahkan Anda saat mengambilnya
dan menjaga agar produk tersebut tidak kadaluwarsa sebelum digunakan.
5. Menyimpan kentang dan bawang merah (bahan makanan dari tanah)
Simpan kentang dan bawang merah pada daerah yang gelap. Jika tidak ada
tempat dengan kriteria tersebut, Anda bisa memasukkan bawang merah ke
dalam kantong jala dan menggantungnya. Untuk kentang, Anda bisa
menutupnya dengan karung goni sehingga terhindar dari cahaya dan
mencegah tunas-tunas tumbuh pada kentang.
6. Cek kebersihan tempat penyimpanan.
Jangan lupa untuk membersihkan lemari atau bagian dapur tempat Anda
menyimpan berbagai bahan makanan. Cek kardus-kardus bahan makanan,
apakah ada bekas gigitan tikus atau tidak. Cek tanggal kadaluwarsa dan
kelayakan makanan. Jika Anda menemukan susu bubuk menggumpal atau
perubahan warna, segera bersihkan dan buang agar tidak mencemari bahan
makanan lain.
Bagaimana, mudah bukan? ;)
Read more at: http://ciricara.com/2012/03/05/ciricara-cara-menyimpan-bahan-makanan-agar-tetap-awet/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2012/03/05/ciricara-cara-menyimpan-bahan-makanan-agar-tetap-awet/
Copyright © CiriCara.com
Proses menyimpan bahan
makanan yang tepat akan menjamin keamanan dan rasa yang lezat bahan
tersebut untuk dikonsumsi. Karenanya, jika Anda ingin agar stok bahan
makanan Anda tetap awet dan segar, pelajari dahulu cara menyimpan bahan
makanan yang baik.
Awet atau tidaknya bahan makanan juga dipengaruhi oleh cara kita
menyimpannya. Jika kita menyimpannya dengan benar, maka kemungkinan
besar bahan makanan tersebut akan awet dan bisa bertahan lama. Apakah
kamu sudah tahu cara menyimpan bahan makanan yang benar itu?
Jika kamu belum mengetahui caranya, berikut ada cara menyimpan bahan
makanan yang benar. Langsung saja simak baik-baik cara berikut ini:
1. Siapkan bungkus baru untuk menyimpan.
Simpan ulang bahan makanan kering seperti beras, kacang, dan makanan
kering lainnya. Masukkan bahan makanan tersebut dalam wadah plastik atau
metal setelah Anda membuka pembukusnya.
2. Tulis keterangan pada setiap wadah.
Beri label nama semua bahan makanan yang Anda simpan di dalam wadah
plastik atau metal. Jangan lupa berikan tanggal kapan pertama kali Anda
membukanya dan tanggal kadaluwarsa yang tercetak dalam wadah kemasan.
3. Tutup rapat bungkus penutup.
Jika Anda tidak dapat menyimpan beberapa bahan makanan ke dalam wadah
plastik atau metal (misalnya produk susu bubuk atau cereal), Anda harus
memastikan bahwa Anda menutup kertas/plastik pembungkus dengan rapat.
Gunakan perekat atau karet untuk menjaga agar makanan tidak banyak
bersentuhan langsung dengan udara dan mencegah hewan kecil masuk ke
dalamnya.
4. Simpan di lemari.
Jika disimpan di lemari sebaiknya, susun produk dengan sistem ‘beli
pertama, keluar pertama.’ Maksudnya, letakkan produk yang Anda beli
paling awal di bagian depan, sehingga memudahkan Anda saat mengambilnya
dan menjaga agar produk tersebut tidak kadaluwarsa sebelum digunakan.
5. Menyimpan kentang dan bawang merah (bahan makanan dari tanah)
Simpan kentang dan bawang merah pada daerah yang gelap. Jika tidak ada
tempat dengan kriteria tersebut, Anda bisa memasukkan bawang merah ke
dalam kantong jala dan menggantungnya. Untuk kentang, Anda bisa
menutupnya dengan karung goni sehingga terhindar dari cahaya dan
mencegah tunas-tunas tumbuh pada kentang.
6. Cek kebersihan tempat penyimpanan.
Jangan lupa untuk membersihkan lemari atau bagian dapur tempat Anda
menyimpan berbagai bahan makanan. Cek kardus-kardus bahan makanan,
apakah ada bekas gigitan tikus atau tidak. Cek tanggal kadaluwarsa dan
kelayakan makanan. Jika Anda menemukan susu bubuk menggumpal atau
perubahan warna, segera bersihkan dan buang agar tidak mencemari bahan
makanan lain.
Read more at: http://ciricara.com/2012/03/05/ciricara-cara-menyimpan-bahan-makanan-agar-tetap-awet/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2012/03/05/ciricara-cara-menyimpan-bahan-makanan-agar-tetap-awet/
Copyright © CiriCara.com
Siapa yang mau peduli
tentang kebersihan Jakarta kalau bukan warganya? Namun demikian
tampaknya warga Jakarta masih enggan menjaga kebersihan kotanya sendiri
sehingga tak jarang Jakarta terlihat kotor karena sampah menumpuk
dimana-mana.
Ironis. Di saat warga Jakarta seakan tak peduli lagi dengan kebersihan
kotanya, warga asing justru turun ke lapangan menangani sampah yang
bertebaran di Jakarta.
Buktinya, seorang pengguna Twitter justru menangkap momen saat seorang
wanita Jepang turut membersihkan sampah di Gelora Bung Karno (GBK).
Pengguna bernama @fxmario mengunggah foto seorang wanita asal Negeri
Sakura yang sedang membersihkan sampah pada 15 September 2013 lalu.
Wanita itu mengenakan kaus hijau bertuliskan Jakarta Osoji Club dan
memakai topi putih untuk menghindari panas. Sementara di kedua
tangannya, terdapat kantong plastik sampah dan alat pengambil sampah.
Wanita Jepang Ini Peduli Kebersihan Jakarta
Wanita Jepang Ini Peduli Kebersihan Jakarta / Twitpic @fxmario
Gambar yang diunggah di situs mikroblogging itu mendapat tanggapan
beragam dari para pengguna Twitter. Kebanyakan dari pengguna menuliskan
kekagumannya pada wanita asal Jepang itu. Sebagian lagi mengaku malu
karena sebagai warga Indonesia, mereka belum bisa berbuat banyak bagi
kota Jakarta.
Read more at: http://ciricara.com/2013/09/26/wanita-jepang-ini-peduli-kebersihan-jakarta/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2013/09/26/wanita-jepang-ini-peduli-kebersihan-jakarta/
Copyright © CiriCara.com
No comments:
Post a Comment